Assalamualaikum para pecinta kuliner Indonesia. Kalian pasti udah bnyak
mencoba masakan dari Jawa, Sumatera, Makassar, dan seluruh Indonesia.
Namun sudahkah kalian mencoba makanan khas tetangga Sulawesi Selatan
yaitu dareah Sulawesi Barat. Ternyata di daerah ini juga memliki makanan
khas suku mandar. Apa saja itu? Mari simak lanjutan di bawah ini:
1. Apang

Apang adalah kue khas Mandar, Sulawesi Barat, berbentuk persegi tiga.
Warnanya coklat, karena berbahan dasar gula aren. Apang terdiri atas
tepung beras yang dikukus di atas cetakan. Dulu, kue ini biasanya
dicampur dengan tuak manis agar adonannya bisa mengembang sempurna. Tapi
sekarang, kebanyakan adonan diolah dengan baking powder.
Apang ditaburi parutan kelapa muda sehingga empuk di lidah. Cocok untuk
disantap bersama kopi di pagi hari. Kue ini banyak ditemukan di
pasar-pasar tradisional Sulawesi Barat.
2. Paso

Di Mandar terdapat kue tradisional bernama Paso. Dalam bahasa Mandar,
Paso berarti paku. Disebut kue Paso karena ujungnya sama-sama lancip.
Kue ini menjadi favorit karena rasanya yang luar biasa.
Kua Paso terbuat dari tepung beras, dicampur gula aren cair, serta
santan. Adonan kue lalu dimasukkan ke cetakan dari daun pisang yang
sudah dibentuk seperti topi ulang tahun. Kue lantas dikukus di dalam
panci yang sudah dipasangi penyangga yang biasanya dibikin dari batang
pisang.
3. Bolu Paranggi

Bolu Paranggi serupa mangkok mungil seukuran kepalan tangan balita.
Kulit kue ini merekah, menandakan Bolu Paranggi yang berbahan dasar
terigu begitu empuk dan lembut di mulut. Belum lagi sensasi legit di
lidah yang berasal dari gula aren, yang jadi salah satu bahan penyusun
adonan.
Bolu Paranggi diolah di atas cetakan yang dipanaskan dengan bara.
Umumnya, kue khas ini banyak ditemukan di pasar-pasar tradisional Mandar
dan warung yang berjejer di sepanjang tepi jalan Sulawesi Barat. Cocok
untuk kudapan sore hari, ditemani secangkir kopi tubruk panas.
4. Kui-Kui

Kue buroncong sudah cukup terkenal. Sekilas, kue ini mirip pukis tapi
dengan bentuk yang lebih panjang. Buroncong sangat mudah ditemukan di
seantero Sulawesi. Namun di Mandar, kue mirip buroncong disebut kui-kui.
Kui-kui terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan gula merah dan
parutan kelapa muda. Sama seperti membuat buroncong, kue ini pun dituang
ke dalam cetakan yang lebih dulu dipanaskan dengan bara. Penasaran
rasanya? Jelajahi saja pasar-pasar tradisional Sulbar, dan kita akan
menemukan kui-kui di sana.
5. Roti Pawa

Roti Pawa berbentuk bulat pipih dan berwarna kuning gading. Roti ini
dibikin dari olahan terigu dan tepung beras. Yang unik, kita akan
menemukan kejutan berupa kacang halus bercampur gula merah dan gula
pasir, yang “bersembunyi” di balik daging roti. Kue ini dimasak dengan
cara dikukus, lalu ditiriskan di atas daun pisang yang dibentuk
mengikuti bentuk roti.
6. Cucur

Bila berkunjung ke gelaran pernikahan atau khitanan di Sulbar, Anda akan
menemukan kue bulat pipih berwarna coklat di antara sajian pesta. Itu
karena kue ini menjadi menu wajib di antara sesajian yang biasa
disiapkan masyarakat Sulbar dalam acara khusus tersebut.
Namanya cucur. Penganan ini terbuat dari tepung beras dan gula merah
yang digoreng dengan minyak kelapa khas Mandar. Tepung biasanya dicampur
dengan gula aren yang dihaluskan, kemudian diaduk hingga rata. Adonan
lantas dimasukkan ke wajan menggunakan sendok sayur agar
hasilnyaberbentuk bulat.
7. Tetu

Tetu yang biasanya jadi menu berbuka puasa ini disajikan dengan alas
daun pandan berbentuk persegi. Bahan utamanya adalah terigu yang
dicampur dengan gula merah dan gula pasir secukupnya.
Adonan itu lalu diaduk dengan santan yang encer, untuk menambah rasa
gurih. Setelahnya, adonan tetu dikukus di dalam panci hingga matang.
Jangan lupa, adonannya jangan sampai memenuhi cetakan daun pandan, ya.
Karena di atas adonan itu kita mesti menuangkan lagi santan yang lebih
kental, dicampur sedikit garam.
8. Bikang

Bisa dibilang, serabi adalah salah satu kue favorit warga Indonesia.
Kita bisa menemukan serabi di berbagai pelosok Nusantara, termasuk di
Sulbar. Biasanya di Sulbar, serabi disebut bikang. Bikang yang bisa kita
jumpai di pasar-pasar tradisional Sulbar diolah dari tepung beras.
Adonan itu kemudian dituang ke dalam cetakan tanah liat yang berbentuk
bulat seperti pizza. Setelah matang, kue dibentuk segitiga, lalu
dituangi lelehan gula aren.
Semoga dengan adanya postingan/artikel ini, kita bisa mengenal
beranekamacam khas makanan/kue di setiap suku/budaya yang berbeda.
Walaupun kita berbeda tetapi kita tetap satu (Bhineka Tunggal Ika).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar